Jumat, 15 April 2011

Reamer Karburator Honda Tiger Bisa Sampai 34 mm ????!!!!!!

OTOMOTIFNET - Saat meng-upgrade performa mesin, salah satu yang jamak dijamah karburator. Paling sering ganti yang berventuri lebih besar. Alhasil debit campuran bahan bakar dan udara yang masuk kian banyak. Nafas mesin pun makin panjang.

Tapi ganti alat pengabut bahan bakar dan udara, butuh dana gede. Contoh karbu Keihin PE 28, yang KW1 saja harganya sekitar Rp 650 ribu. Nah khusus pemilik Honda Tiger, setelah mengoprek mesin tak perlu ganti karbu, sebab standarnya bisa dimaksimalkan.

gambar1
gambar2
gambar3
 gambar4

Kok bisa? Karena daging venturi sangat tebal (gbr.1). “Bisa di-reamer sampai 34 mm!” buka Untung Basuki dari bengkel Moro Motor, yang ada di Jl. Masjid IX No.59, Sudimara Timur, Ciledug. Oh iya, venturi bawaan hanya 26 mm.

Kelihatan kan penghematan yang bisa dilakukan? Ingin ikutan, yuk simak terus. Namun sebelumnya simak dulu syarat-syaratnya. “Jika diameter piston dan klep masih standar, hanya papas kem dan naikin kompresi, kenaikan cukup jadi 30 mm,” papar pria yang biasa disapa Untung itu.

Untung melanjutkan, jika telah pakai piston 70 mm (milik Yamaha Scorpio) dan klep 37 mm, maka diameter bisa sampai 34 mm. “Pembesaran disesuaikan kebutuhan, kalau kebesaran malah mubazir,” lanjut bapak berputra tiga itu.

Sudah jelas? Yuk simak urutan mereamernya. Pertama yang dibesarkan diameter saluran masuk di kepala silinder, berikut intake manifold atau biasa disebut porting & polish. Lantas lepas manifold dan pasang di karbu. Lalu ambil spidol untuk bikin alur mulut karbu sesuai bentuk manifold (gbr.2).

“Biar lubangnya ketemu pas, jadi tak asal membesarkan. Sehingga aliran bahan bakar dan udara lancar,” wanti pehobi turing ini. Setelah itu lepas lagi manifold, baru lakukan reamer pakai mata bor tuner (gbr.3).

Terus lakukan finishing, dengan kembali memasang manifold. Reamer lagi sampai diameter venturi benar-benar presisi dengan manifold (gbr.4). Gampang, kan? Perlu dicatat, yang dikurangi daging atas, jangan sampai mengenai bagian bawah. Biar udara enggak bocor yang bikin mesin enggak langsam.

Eits belum selesai lo! Setelah karbu dipasang lagi, perlu setting ulang spuyer. “Pilot jet naik jadi 48, sedang main jet ganti 125. Terus kalo mau agak plong, filter udaranya bisa diganti produk aftermarket,” tutup Untung.
  

sumber:

Modifikasi motor Jap Style


  Seperti yang kita ketahui, negara Jepang adalah negara produsen motor terbesar di dunia dengan merk-merk motor yang sudah kita kenal dan banyak terdapat disini seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Bukan hanya motor-motornya yang laku keras di Indonesia tetapi juga aliran modifikasinya cukup digandrungi di Indonesia yaitu, Jap Style. Motor keluaran terbaru bukan menjadi pilihan utama untuk dimodifikasi, tetapi malah motor lawas lah yang banyak menjadi pilihan para penikmat motor aliran Jap Style ini, dan tidak tertutup kemungkinan motor-motor keluaran pabrikan non Jepang untuk dimodifikasi dengan aliran ini (asal dananya mencukupi :p).
     Selera modif aliran ini sudah dikenal sejak tahun 1990an di Husibuya Tokyo Jepang dengan sebutan Braddty Style. Dalam perkembangannya Jap Style memiliki beberapa aliran seperti Braty Style, Street Tracker, Flat Tracker, Japanese South Carolina dan juga Cafe Racer.


    Cukup banyak modifikator jap style, di SurGanya Biker salah satunya. Modifikator yang akrab dengan panggilan om Ilham ini sudah mempunyai pengalaman lebih dari 1 tahun dan sudah 46 motor yang dia hasilkan. "Dimensi rangka yang pendek, tangki kecil, jok pendek, serta jarak antara ban depan dan belakang lebih panjang dari rangka adalah ciri motor aliran jap style." Jelas pria subur ini.

Motor ibarat jati diri sang pengendaranya yang mana jati diri tiap-tiap orang berbeda-beda. Untuk itulah maka om Ilham membuat sendiri part-part yang akan disatukan di motor seperti tangki bensin, kick starter, tutup bensin, sampai rangka motornya dengan bahan-bahan stainless, kuningan dan plat. Sehingga hasil modifikasi di tiap-tiap motor berbeda sesuai dengan keinginan sang empunya.

  Untuk motor dibawah 200cc membutuhkan dana 6,5 juta rupiah all in. tangki, velg, ban, jok, pengecatan dan sebagainya sudah termasuk di 6,5 juta ini. Apakah harganya bisa dinego? "gue gak mau nurunin kualitas hasil modifikasi gue dan gak mau membuat suatu perbedaan antara hasil modifikasi murah dan modifikasi mahal yang nantinya akan menimbulkan kasta diantara pengendaranya. harga 6,5 juta memang tidak bisa dinego lagi tapi bro bisa nego term of payment-nya alias bisa dicicil" terang om Ilham. Untuk motor lokal diatas 200cc akan dikenakan biaya 8,5 juta all in. Atau untuk motor-motor non lokal seperti Norton, Harley, dan lain-lain biayanya antara 12,5 juta sampai 20 juta.


 sumber:
silahkan cek

Selasa, 12 April 2011

Perbedaan Rem Combined ABS vs Rem Standar Pada Honda CBR250R


Honda CBR250R yang diluncurkan baru-baru ini di Thailand menyuguhkan dua pilihan mekanisme pengereman, yaitu berteknologi Combined ABS (anti-lock brake system) dan rem cakram biasa (standar). Aplikasi Combined ABS di sport bike 250 cc diklaim yang pertama di dunia.

Untuk mendapatkan daya pengereman yang powerfull, lingkar cakram depan dipilih 296 mm dan 220 mm untuk bagian belakang. Untuk tipe rem standar, roda depan menggunakan two-port caliper. Sedangkan Combined ABS mengaplikasi three-port caliper. Untuk roda belakang sama-sama menggunakan one-port caliper.




Combined ABS memungkinkan distribusi tingkat pengereman roda depan dan belakang lebih ideal. Misalnya pada kecepatan tinggi, meskipun biker hanya menginjak rem kaki, maka dengan sendirinya rem roda depan (rem tangan) akan ikut bekerja dengan proporsi pengereman yang diatur secara otomatis. Selanjutnya, untuk mendapatkan pengereman yang sempurna bisa diikuti dengan menarik rem tangan lebih dalam lagi.

Anti-lock brake system (ABS) bekerjanya untuk mencegah terjadinya roda ngancing (wheel lock) karena pengereman yang mendadak atau jalanan yang licin. Sensor dipasang di roda depan dan belakang untuk mendeteksi kecepatan kedua roda yang dilaporkan ke modul ABS di dalam ECU (electronic control unit).


ECU akan memproses masukan dari sensor kecepatan roda untuk mengatur tingkat tekanan minyak rem yang dikirim ke kedua caliper rem. Sehingga pengereman yang berlebihan bisa dihindari alias tidak nge-blok. Untuk menambah kenyamanan manuver, modul ABS ditempatkan dekat center of gravity pada body.

Patut dicatat, bahwa ABS tidak berfungsi untuk memperpendek jarak pengereman. Tapi akan memberikan rasa nyaman biker ketika deselerasi di tikungan tanpa takut sliding. Atau mencegah roda nge-blok saat pengereman mendadak.

Lantas, secara fisik bagaimana membedakan rem standar dan Combined ABS? Gampang banget, silahkan lihat bagian caliper rem depan. Tipe ABS pada calipernya dilengkapi dua selang rem dan tampak tiga piston. Lalu ketika kunci kontak ON, di panel indicator akan tampak tulisan ABS.


sumber:

Sabtu, 09 April 2011

CARA MEMILIH KARBURATOR RACING SESUAI KEBUTUHAN

Bagaimana memilih karburator yang sesuai dengan kebutuhan mesin yang sudah kita bangun dan balap yang akan kita ikuti? Dengan banyaknya karburator aftermarket beserta kemasan-kemasan menggiurkan tentu membuat kita kesengsem dan takutnya menjadi gila belanja barang seperti tante-tante tanpa melihat kebutuhan. Asal karbu GEDE pasti kenceng! Keliru = Brebet mungkin iya hehehehe…  Walaupun karburator kecil asal kita dapat menemukan setelan yang pas akan jauh lebih baik.
Hanya sedikit berbagi ilmu tentang formula menentukan ukuran karburator ideal dengan kapasitas silinder mesin serta rpm max power yang diinginkan. Buka aplikasi calculator di komputer kalian dan siap menghitung.
THROTLE = VARIAN x SQRT ( DISPLACEMENT * PEAK )
Dimana THROTLE adalah nilai besaran venturi karburator yang kita butuhkan, merupakan diameter lubang dalam karburator dengan satuan millimeter. Ukuran ini nantinya menentukan karburator yang sesuai dengan RPM power mesin.
DISPLACEMENT adalah satuan kapasitas isi silinder dalam LITER.
PEAK yaitu puncak tenaga mesin pada putaran mesin maksimum yang ingin dikejar.
VARIAN adalah konstanta penentu apakah mesin kamu special engine ataukah mesin produksi massal. Nilai varian memiliki rentang 0.65 hingga 0.9 , dimana motor Moto GP memakai nilai maksimal yaitu 0.9, sehingga kelas MOTO GP 125 cc dimana mesin mampu berkitir hingga 14.000 RPM berani memakai karburator gambot sebesar 38mm, sedangkan kelas drag bike lokal biasanya cukup memakai karburator 34mm.
Sebagai contoh,
Kita ambil sebuah motor standar Jupiter z missal, dengan kapasitas 107cc, ingin mencapai tenaga di putaran 7500 RPM. Varian yang dipakai adalah 0.6
Sehingga ketika dimasukkan ke dalam rumusan tersebut adalah sebagai berikut :
THROTLE = 0.6 x sqrt ( 0.107 * 7,500 )
Didapat hasil Throtle adalah 16.9 atau jika dibulatkan adalah 17mm, itu merupakan spek standard pabrik yang tentunya sudah dihitung cocok untuk dipakai harian, nyaman dipakai menggonceng pacar -bagi yang jomblo ga usah iri 
Motor dengan spek seperti ini jauh dari kata bikin ribet. Tapi kalo turun balap ya keburu kehabisan nafas dan ditinggal minum kopi sambil rokokan ama lawan di garis finish hehehehehhehe… Kasian.





Jika kita turun balap drag bike dengan motor jupiter z di kelas 125cc, biasanya tuner menggandeng karburator PE 28mm bukan tanpa alasan, karena tugas karburator tersebut harus mampu mensupport hingga 14.000 RPM, tinggal bagaimana CDI mampu menghasilkan kurva pengapian yang pas serta membuka limiter putaran mesin. Lantas mengapa MIO drag yang notabene memiliki kapasitas 200 cc juga memaki karb 28mm? Mungkin dikarenakan ingin mengejar performa mesin di putaran rendah, karena motor matic optimasi RPM ada di sekitar 8.000 RPM, oleh karena itu dengan perhitungan matang maka awal modifikasi yang presisi bisa berawal dari sini.
Kemampuan karburator mengatomisasi bahan-bakar serta fokus menyebar tenaga pada rentang RPM yang luas harus diimbangi klep dan ruang porting yang selaras.
Nah, seberapa besar reamer karburator ataukah keputusan untuk mengganti karburator dengan venturi yang lebih besar dapat berawal dari rumusan ini. Jadi keputusan yang bijak dapat menghasilkan pilihan karburator yang asyik dipakai harian, oke diajak turing, ataupun bertenaga istimewa saat dipacu untuk balap.



Sumber: